
memang hati tidak mempunyai buku petunjuk, ia berjalan sesuka hati tanpa aturan, dia berlari tanpa rambu-rambu, tanpa disadari dia datang dan tak berkuasa diri mencegahnya, efeknya gembira jika waktu dan yang dicinta adalah tepat, efek lainnya adalah terluka jika kedatangannya dianggap merusak yang sudah tertata rapi, dia juga menghilang dengan tak dapat dicegah seberapa kuat tangan menggenggam untuk mempertahankan, tidak tahu bagaimana caranya memanggilnya untuk tinggal kembali.
cinta itu sabar sekaligus keras, dia tangguh dan memulihkan, bukan menghancurkan...terkadang harus rela melepas yang dicinta untuk bahagia, tetapi jika itu tidak mampu dilakukan, yang dicintalah yang mesti berkorban meski jauh dari kebahagiaan, karena cinta itu tangguh tidak lemah. jika dia sayang pada dirinya, tidak mau melepas karena tidak mampu sendiri, mempertahankan mati-matian karena tidak berdaya sendiri, maka yang dicintalahalah yang mesti menanggungnya meski cinta sudah berubah bentuk lain, hati tetap memiliki cinta itu, cinta yang berkorban, yang memaafkan seperti bunga yang memberikan bau harum pada orang yang menginjaknya.tapi..apakah tidak menyakitkan jika yang dicinta tidak bahagia kalau bersama?pilihan ada dihati yang mencinta.
apakah senang bisa selalu diartikan cinta ada?
cinta itu tulus, karena itu dia mampu melakukan segalanya. cinta itu universal dan pada segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar