Gunung Merbabu, gunung yang paling sering saya daki; ketika terobsesi ingin sampai kepuncak ataupun hanya sekedar camping di kakinya. Jika dilihat dari Salatiga tempat tinggal saya, gunung ini begitu besar dengan dua puncaknya dimana salah satu puncaknya terlihat suatu antena samar-samar. Merbabu hijau dengan lembah-lembahnya yang terlihat seperti parit-parit sangat jelas jika dilihat pagi hari pukul 05.30 hingga pukul 06.00 setelah itu pemandangan sering tertutup kabut atau awan. sore hari sekitar pukul 17.30 hingga pukul 18.00 tidak kalah indah ketika langit merah oranye karena sinar matahari yang mulai tenggelam, menampakkan salah satu sisi gunung berwarna keemasan.
Merbabu merupakan gunung api yang bertipe strato yang secara administratif terletak di wilayah kabupaten Magelang (lereng sebelah barat) dan kabupaten Boyolali (lereng sebelah timur) Propinsi Jawa Tengah. puncak gunung Merbabu berada pada ketinggian 3.145 m dari permukaan laut. Gunung ini sudah menjadi gunung yang cukup populer bagi para pendaki gunung, bagi yang sudah expert di bidang mendaki gunung, medannya tidak terlalu berat. sudah tersedia jalur pendakian yang jelas sehingga peluang untuk kesasar di gunung ini kecil. jika mendaki saat musim kemarau medannya akan menjadi sangat berdebu, penting untuk melindungi pernapasan dengan memakai masker, namun jika mendaki pada musim penghujan jalurnya akan sangat licin dan berlumpur, disarankan memakai sepatu yang tepat agar tidak tergelincir. ketika mendaki jangan lupa membawa jaket yang tebal karena suhu yang sangat dingin, mantel dan persediaan air minum yang cukup karena sumber air di gunung ini terletak sangat jauh dari puncak.
Ada beberapa jalur pendakian yang sering di gunakan : Jalur Tekelan, Wekas dan Cuntel, Kopeng. Yang sering saya lewati adalah jalur Tekelan. jika mendaki melalui jalur ini, pemandangan perkebunan sayur dan tembakau akan di lalui sebelum sampai pada pos pendakian Pending tempat tersedianya sumber air. Setelah itu jalur yang dilalui cukup menanjak memasuki hutan gunung, jika mendaki pada malam hari jangan sampai terlewat menengok ke bawah karena pemandangan akan sangat indah dengan taburan lampu-lampu kota yang semarak, bersaing dengan bintang-bintang di atas jika langit cerah. perjalanan menuju pos 1 harus sangat berhati-hati karena akan melewati jurang-jurang yang disebut pereng putih. biasanya bagi para pemula yang belum pernah mendaki, mereka hanya mampu mendaki sampai pada titik ini. Dari Pos I perjalanan akan melewati hutan campuran menuju Pos II, menuju Pos III jalur mulai terbuka dan jalan mulai menanjak curam. Hempasan angin yang kencang sangat terasa, apalagi berada di tempat terbuka. Jika terjadi badai, di pos III pendaki dapat berlindung di Watu Gubug, dari tempat ini pemandangan sudah cukup indah, di pagi hari ketika matahari terbit akan terlihat lautan awan yang menakjubkan. setelah melewati jalur menanjak berbatu akan sampai pada puncak 1 tempat terdapatnya pemancar yang terlihat seperti antena samar-samar dari kota Salatiga. Jangan berhenti sampai disini karena setelah berjalan sedikit lagi pemandangan pegunungan dangan puncak-puncak dan lembah-lembah yang membantang hijau rerumputan sangat indah. di daerah ini akan banyak terlihat tanaman edelweiss yang kelestariannya terancam. kira-kira ketinggian titik ini sekitar 2.900 m, suhu yang rendah dan hempasan angin akan sangat terasa karena tempat ini merupakan jalur yang terbuka.
Perjalanan dilanjutkan dengan melewati tanjakan yang sangat terjal serta jurang di sisi kiri dan kanannya. Tanjakan ini dinamakan Jembatan Setan. setelah itu akan sampai di persimpangan, ke kiri menuju Puncak Syarif (Gunung Pregodalem) dan ke kanan menuju puncak Kenteng Songo ( Gunung Kenteng Songo) yang memanjang, tempat ini sangat cocok untk dijadikan tempat camping. Sebaiknya perjalanan dari persimpangan menuju puncak dilakukan di waktu subuh agar dapat menikmati terbitnya matahari di puncak Merbabu. Silahkan mengabadikan pemandangan yang menakjubkan yang terlihat dari tempat ini. di puncak merbabu yaitu Kenteng Songo (ketinggian 3.145 mdpl), gunung Merapi akan jelas terlihat seperti sedang menghisap cerutu yang tak henti-henti mengepulkan asap, nampak dekat sekali. Ke arah barat tampak Gn.Sumbing dan Sindoro yang kelihatan sangat jelas dan indah, kokoh berdampingan. Lebih dekat lagi tampak Gn.Telomoyo dan Gn.Ungaran. Dari kejauhan ke arah timur tampak Gn.Lawu dengan puncaknya yang memanjang.
Keindahan yang begitu besar yang membuat kita merasa sangat kecil, yang tidak dapat ditemukan jika tidak sampai kesana ^^
silahakan mencoba perjalanannya untuk membuktikan sendiri. jika telah mendaki setengah jalan tetapi merasa tidak sanggup, jangan ragu-ragu untuk berhenti atau kembali turun. oiya, olahraga jogging dan renang sangat baik dilakukan untuk meningkatkan ketahanan fisik saat mendaki.
selamat mencoba.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar