tempat - tempat indah (1)

Saya sangat senang bepergian, kemana saja...ketempat yang memang indah menurut orang-orang dan menurutku juga, tempat yang menurut orang-orang indah tapi tidak menurutku atau ketempat yang menurut orang-orang tidak indah tetapi indah menurutku..saya senang mengunjungi semua tempat baru, saya suka tersesat di tempat yang tidak kukenal, saya suka tinggal di tempat asing bersama orang-orang asing, tidak peduli tujuan ketempat itu untuk bersenang-senang atau terdampar karena tersesat.

Berikut tempat-tempat indah yang pernah ku kunjungi (tinggali selama 1,2 atau 3 hari):

Lawu

Puncak gunung Lawu berada di ketinggian 3.625 m, terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. saya sudah dua kali mendaki gunung ini. Pendakian gunung Lawu bisa di mulai dari dua tempat atau basecamp, basecamp Cemorokandang di Tawangmangu Jawa Tengah atau basecamp Cemorosewu di Sarangan Jawa Timur. akan lebih bagus jika memulai pendakian dari Cemorokandang kemudian turun melalui Cemorosewu, seperti yang saya dan teman-teman lakukan. ketika mendaki gunung ini jangan heran jika pada beberapa tempat akan tercium bau kemenyan di bakar karena masyarakat sekitar gunung Lawu sering mengadakan ritual dengan sesajen yang di persembahkan bagi Sang Pencipta, atau bertemu dengan ibu-ibu bertapih (memakai kain panjang batik sebagai rok) dan berkebaya mendaki gunung hanya dengan berbekal botol teh TANPA JAKET!!!. Jalur pendakian gunung ini sangat mudah karena sudah disiapkan pijakan-pijakan kuat dari batu lengkap dengan teralis tempat berpegang, risiko untuk tersesat sangat kecil, tetapi bagi saya jalur ini paling membosankan di banding jalur-jalur pendakian gunung lain. yang paling mengejutkan dari gunung ini, beberapa meter sebelum mencapai puncak tertinggi tersedia WARUNG MAKAN...!!!. ketika sampai di puncak tertinggi awan-awan lembut seperti kapas akan terlihat menghampar di bawah, akan tampak kerucut-kerucut kecil di kejauhan mengapung di atas awan, di bagian barat pucuk-pucuk merapi dan merbabu dibayangi samar-samar gunung sumbing dan sindoro. perlu waktu2-3 hari bagi saya dan teman-teman mencapai puncak gunung ini. gunung yang selalu berkabut ini sangat mengagumkan. yang paling istimewa, Edelweis di gunung ini paling INDAH dan paling BANYAK dari semua gunung yang pernah saya kunjungi.

Merbabu














Bentangan lembah-lembah dan bukit-bukit di puncaknya sangat mengesankan, jalur trackingnya cukup menantang. Merapi terlihat anggu dari puncak gunung ini. baca postingan blog saya sebelumnya mengenai gunung ini di bawah..

Merapi
Saya mendaki gunung ini saat musim kemarau, dengan memulai pendakian di malam hari (pendaki akhir pekan menghindari mendaki pada siang hari karena panas dan enggan melihat tanjakan yang kadang disamarkan dengan alasan menghemat tenaga). meskipun mendaki pada malam hari, saya bisa merasakan pekatnya udara yang saya hirup karena debu, oleh karena itu salah satu hal yang tidak boleh terlupa saat mendaki Merapi di musim kering adalah MASKER. pendakian menuju puncak hanya menghabiskan waktu sehari saja. perlu di ketahui gunung ini miskin tempat ngecamp, selain dataran luas Pasar Bubrah sebelum tanjakan kearah puncak, tidak ada tempat lain lagi yang dapat digunakan untuk menggelar tenda. pendakian menuju puncak dari tempat perkemahan Pasar Bubrah melalui jalur yang merayap di lereng puncak yang cukup menanjak, jalur pasir, kerikil dan batu tajam sampai puncak. Dari puncak Merapi yang gersang dan berbatu dengan suara gemuruh yang berbau belerang Merbabu yang tampak sangat dekat berdiri besar dan kokoh indah dengan warna hijaunya. pemandangan yang mengagumkan di tengah sengatan matahari siang saat itu. cobalah.......

Sumbing












Gunung sumbing berada di ketinggian 3.371 m. setiap hujan yang bulir airnya kasar tidak halus seperti hujan-hujan biasa dimanapun saya berada saya selalu ingat gunung ini. ya, saya dan tiga teman mendaki gunung ini saat hujan, bukan hujan yang biasa datang di musim panas tetapi hujan karena memang sedang musim hujan. jalur pendakian di Sumbing sedikit tidak jelas antara jalur baru, lama dan bukan jalur. kami sempat tersesat beberapa jam sebelum menemukan jalur baru yang benar. tetapi tersesat di ladang-ladang sayur yang lapang, hutan lebat, ilalang tebal dan mata air jernih juga sinar matahari yang hangat di pagi hari dengan pemandangan indah sungguh tidak layak untuk disesali. kabut dan jalur tracking yang dilalui saat hujan membentuk suatu sensasi tersendiri, tetapi beruntung saat perjalanan munuju puncaknya cuaca lebih bersahabat. dari puncak, gunung Sindoro tampak begitu dekat seolah dapat di jamah, tidak ada rasa lain selalin kekaguman. puncak gunung Sumbing merupakan puncak buntu yang mempunyai dua kaldera, yang satu kawah mati yang berpasir seperti lapangan bola dan satu lagi kawaah kecil yang mengepulkan asap berbau belerang. Sepanjang perjalanan turun hujan deras menyapa ramai, tidak membawa jas hujan berarti sengsara. Saya sangat mencintai perjalanan ini, mendaki gunung ditemani hujan.........

Sindoro












Puncak Sindoro berada di ketinggian 3.250 m, gunung yang indah ini adalah tetangga si Gunung Sumbing mereka sering disebut sebagai gunung kembar, mereka berada di kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. keindahan bukan terletak di puncaknya saja, ketika masih di dalam bis dalam perjalanan ke sanapun keindahan sudah menggoda. jalur pendakian sindoro tidak begitu terjal, tetapi monoton. gunung ini memiliki puncak yang paling luas dari semua gunung yang pernah saya kunjungi, seluas lapangan bola. di sisi lain dari puncak gunung ini terdapat kaldera yang jika musim hujan akan berisi air (belum pernah saya saksikan sendiri), saya dan teman-teman mengelilingi kaldera ini dan kembali ke titik semula. seperti halnya pemandangan dari puncak Sumbing tetapi sebaliknya dari puncak Sindoro kita bisa menikmati gunung Sumbing menjulang gagah begitu dekat. kami sempat menikmati keriangan sunrise di dinginnya subuh, muncul di balik gunung Sumbing dari sini. begitu indahnya tanpa sisa-sisa awan yang menyelimutinya kemarin.

sumber foto : koleksi pribadi

Bersambung.........