Kami berjalan menyusuri jalanan yang dikhususkan untuk pejalan kaki. Menapaki kotak-kotak batako kaku. Melewati pohon-pohon mahoni yang merangas, bulan ini adalah masanya melepaskan daun-daun rapuhnya gugur. "Tau gak kalo bisa nyentuh atau nangkep daun yang gugur, kita bakal dapat keberuntungan" seperti biasa aku mengoceh tanpa berpikir, ketika melihat dedaunan berjatuhan. Diterangi lampu jalan temaram orange kekuningan. Kami berjalan. Ditengah hembusan angin dingin khas kota lereng pegunungan, kau berusaha menggapai iringan dedaunan mahoni yang berguguran berlomba menyentuh aspal, yang nantinya beterbangan sobek tergilas roda-roda mobil malam itu. Berusaha menggapai keberuntungan yang jarang hinggap dikeras dan sulitnya hidupmu.
Tak satupun daun gugur hinggap di tanganmu ataupun sekedar menyentuhmu segan.
Ketahuilah, sebarapapun tidak beruntungnya dirimu, seberapapun mimpi yang kau buat yang terlewat tanpa menjadi nyata, seberapapun angan yang melayang tanpa dirasakan, aku akan tetap menemanimu melewati jalan-jalan ini. Tetap akan ada dua pasang kaki menjejaki kotak-kotak batako kaku di bawah lampu jalan berwarna orange kekuningan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar